kepalaku penuh retak-retakan tanah
luluh lantak

tetapi disini kami semua masih harus tetap mencoba berdiri
lagi

aku hanya membayangkan jika pagi itu kita mati tertimbun
berdua
berpelukan
sampai mati

alangkah romantis
dan sedih

kala hujan masih tetap membasahi yogya
dan bumi yang masih saja berputar

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s