:Afriana Dewi & Made Indra
Malam pecah berantakan
Kaca-kaca mobil berserakan
Juga tawa-tawa di tahun baru yang berlalu
di konser-konser musik yang pengang
Kawan atau lawan
Sering tak terbedakan
Yang setia
Yang terlupakan
dan melupakan
Hidup itu hanya sebentar
Begitulah kuingat dua sosok manusia yang muncul
Di pagi hari
Warungkita
Yang mana warna dapur belum lagi digores
Bau wajan belum lagi dibalur
Wangi minyak kelapa
Tawa-tawa itu riuh
Namun kepergian selalu penuh dengan airmata
Rindu itu sekejap
Melupakan selalu mengandung
Selamanya
Aku hanya mengingat bunga-bunga yang ditaburkan
Ibumu yang menangis pelan
Dalam gerak emosi yang kencang
Pandangan mata anakmu yang polos
Namun hanya tawa renyah kalian berdua yang kuingat
Membekas di sekian malam
Tawa anakku yang polos
Menaiki sosok punggung yang kokoh itu di suatu waktu
Masa sekarang, masa lalu dan hari ini
Adalah gabungan kenyataan-kenyataan yang berbeda
Kematian selalu membawa kepastian
Penutup perjalanan yang mungkin sudah setepatnya demikian
Kesedihan dan kematian
Mewarnai musim bagai bunga pohon kamboja yang berserakan
Di musim-musim mendatang yang ingin dilupakan