aku tak tahu apa yang kugapai dalam mimpi semalam. selain rasa ketenangan yang menembus dada hingga haru menjelang subuh. tentang catatan filosofis di sebuah pintu lemari kayu. tulisanku, sekian tahun yang lalu. di pintu itu. pintu yang tak kutemukan dirimu sebelumnya.
aku tak paham kenapa kau memeluk kepalaku. menaruhnya di dadamu dan kehangatan meremang di sore yang seolah-olah jauh dari sesuatu. dada tempat kumenaruh lelahku.
tak nampak wajahmu, di semua episode itu. aku tahu kau belum datang. mimpiku seperti sebuah gulungan rol film akan masa depan.
pada sekarang. aku tak menunggumu. aku hanya menyerahkan diriku pada yang sekarang dan pada yang akan datang.