terbang III

ini adalah obsesi akan mimpi
rasa terbang bersama
selamanya

di atas angin yang menerpa padang rumput
pada gersangnya pegunungan
kekuningan
dan wajah-wajah yang diterpa mentari senja
bau rumput segar yang terinjak
dan hentakan nafas kuda yang berpijak

di antara putaran kora
aku melepasmu

bagai gasing yang berhenti berputar
pada waktu
pada karmaku
padamu

dan doa-doaku
yang menyertaimu selalu
ribuan tahun lalu
pada ribuan aku

pada diriku
yang pada akhirnya merelakanmu

terbang II

aku berada disini bukanlah untuk menjadi ibu bagimu
namun ibu bagi anakku
tiadalah kau bisa curi itu

jika diriku adalah yang terbelah
akulah ibu
dan bapak dari anakku

tak perlu menambah dirimu disana
kau kan berpacu dengan waktu
karena di antara sisik nagalah
kau akan menemukanku
menungganginya
terbang

senyum di ujung khata
:lab rinpoche

pada tangan yang bersalaman di ujung khata
berkat itu kujumpai
secerah langit biru di hari ini

berhadapan pada sekian stupa yang membuat segalanya berbicara
segala cerita
dalam bahasa-bahasa yang belum lagi kau pahami

pada segala yang suci
senyuman terhangat
memberkati segalanya

om mane padme hum

Dharamsala, 12 Februari 2012


Tara
Kau meninggalkan jejak dirinya di hadapan patung kehijauan, Tara yang Agung. Sebagaimana ibumu pernah menamaimu. Untuk sekali ini kau mendoakannya untuk melepaskannya. Selama-lamanya.
Karma telah berputar, Tara. Dan kau berada di sebuah ujung. Akhir yang kau ketahui.
Perlahan, kau lepaskan cincin perak di jari manis tangan kananmu. Enam tahun. Ribuan perasaan dan waktu. Benda ini telah datang dari tempat yang jauh. Dari perjalanan jiwa yang teramat lama dan rapuh.
Sudahlah, Raka. Disinilah seharusnya segala cerita ini berakhir. Dengan biasa saja. Dalam dingin udara dan rintik salju yang seolah semu. Dalam keheningan biara, kau merasakan dentingan perak pada altar itu bergema pada seluruh keberadaanmu.
Sudahlah, Sakyathara. Aku telah memaafkan diriku. Juga ingatanku akan dirimu.
Bergulirlah menuju hidup yang baru.
Shanti, shanti, shanti.
Damai, damai, damai.

Gema hatimu, Tara. Pada liukan burung elang di antara hutan cemara.

little lhasa

i’m still dreaming
waking up with the smell of the snow
covering my being
the warm of kahwa
of little paths
in the color of tibetan prayer flags
where my prayer
answered
taken among the winds
to the vast himalayan landscapes