jika di tepi danau itu, aku akan menemukanmu mungkin itulah saat-saat dimana manusia mulai membuat kenangan. jika kita tak saling berbicara kemudian di tempat itu, maka disitulah aku akan berhenti mencari. titik de javu luar biasa yang membuat semesta diam sementara.
aku tak tahu apa yang memicu sebuah ingatan, selain sekian rasa ribu terkenang dan sensasinya yang menenggelamkan. apakah kibasan rambut yang menutupi wajah ketika tertiup angin gunung? atau senja yang menusuk mata? ataukah sosok punggung kokoh yang seolah-olah pergi? aku tak paham, mencari bentuk dalam fisik yang tak lagi milikku ataupun milikmu. rasa kesatuan yang menjadi satu.
maka, sejak itu, tak kuingat lagi wajahmu ataupun bau jejakmu. karena di hidup kita yang sekarang, kita akan selalu bertemu dalam sekian bentuk dan serpihan yang tak lagi sama, tak lagi utuh. tapi rasa itu masih disana. di sebuah danau yang tertutup es di kala musim panas pun.
dan ingin kuhayati janji itu. dan ingin kuberjalan menanjak segera kesana. menemuimu.