Tatopani

Karena musim semi yang lain

telah menembus awan dan menerangi dinginnya salju di pucukĀ gunung

dan udara pun berubah

Anggur telah kita reguk

Di tengah mata air panas yang memuncar

Karena ini adalah peperangan

di masa yang lain

Di musim iniĀ udara perdamaian menjadi pekat

Dalam gelapnya kicau manusia

Karena peperangan terbesar adalah peperangan di dalam diri

Antara gelap dan terangnya kita sendiri

Antara sekian usaha untuk mempelajari

Ilmu membelah diri dan menyatukannya kembali

Dan di bebatuan yang ikut beterbangan

menuju Muktinath sebelum ini

Dalam dinginnya 108 pancuran

Karma telah kita cuci

Menuju jalan dharma

Lalu para burung melintas di atas kuil

Di Tatopani diri kita diuji

Untuk melempar segala amarah dalam kedalaman Kaligandaki

Seringkali mata kita berbicara

Akan cerita roh-roh masa lalu yang membimbing kita

Untuk mencapai gunung-gunung salju itu kembali

Di musim yang lain

Di Bawah Kepak Burung

Di Patan kau berkata

Seseorang dapat saja baru jatuh cinta pertama kali

Pada usia tiga puluh tahun

Seseorang itu tertawa

 

Kepak burung menggema menggetarkan langit sore itu

Di suatu malam kau pernah membasuh tangis

Dan di bawah hujaman siraman air, kau menangis tersedu-sedu

Seseorang itu bertanya kenapa

 

Jika sebuah pelukan dapat menyembuhkan luka

Itulah yang dilakukannya

Dan dalam satu tetes mata laki-laki itu

Kau tahu bagaimana cinta itu menjadi begitu berharga

Terkadang tanpa alasan

Tanpa musim

 

Hanya angin

Yang mengepakkan sayap-sayapmu

Di kala langit membentang

Dan ruang dalam dadamu terasa meluas

 

Kau tahu di mana kau akan mencari jalan pulang