Setahun kemudian aku tak lagi sayang
Menyayangkan namun tak pernah menyesali segala sesuatu
Roda kehidupan selalu berputar
Seperti gunung-gunung, kubiarkan kau pergi mencari jejak diri
Dan aku tetap di bawah sisi Himalaya yang lain
Seorang brahmin pernah membaca garis tangan kita berdua
Betapa jalan itu begitu berbeda
Namun aku tetap percaya bahwa nasib tetaplah dalam genggaman
Dan pilihan yang kita ambil tetaplah pilihan kita sendiri
Mungkin kebenaran kata-kataku sekarang
Mengandung sendunya butiran es yang menerpa
Di turunnya hujan salju yang pertama di Kathmandu
Sekian hal datang dan pergi
Hanya pada kedalaman diri kita akan mengolah sekian peristiwa
Dan akan kubiarkan airmatamu mengaliri Sanamberi
Luka diri yang terus menerus menganga ketika kau memilih untuk bergantung pada kesemuan dan ilusi
Bagai revolusi yang mengoyak tanah lahirmu suatu ketika
Dan entah kapan kau akan memilih rekonsiliasi pada dirimu sendiri
Sagarmatha tak pernah kemana
Hanya puncak-puncak diri dan ego yang kita taklukkan dalam perjalanan menuju ke puncak-puncak Himalaya
Saat ini Sagarmatha masih bercokol dalam dirimu
Yang pada akhirnya kau menyadari bahwa tak ada jalan lain selain turun ke bawah
Ini sudah setahun kemudian
Diri ini akan terus menerus berjalan
Karena yang pasti adalah selalu dan selalu
Akhir dari segala
Kematian yang menanti kita di ujung jalan
Maka itu aku tak pernah membuang waktu
Dalam gundah gulana sedalam lautan
Kesedihan bagiku adalah mata air di tanah Jawa
Dimana diriku mumbul
Ke permukaan segara
Dan perasaanku mengalir ke Laut Selatan