Setelah satu bulan perjalanan
Dadanya mendadak sakit di sebelah kiri
Dan semalaman kau diminta memeluknya
Hingga kesedihan pergi
dan air mata menguap
seperti butir-butir es yang menghujam atap di bawah bukit Archagaon
Seperti rindu
Pucuk cinta berjatuhan seperti salju
Mencapai tanah dan akhirnya mencair jua
Sekian tembok di dadamu telah runtuh setahun yang lalu
Kau tak perlu menengok tembok Cina untuk tahu
betapa tebalnya itu semua
Jauh sebelum semua ini berlalu
Musim dingin akan datang
Dan topan telah membuat segalanya bergeletakan
Mengundang kematian dan ratapan
Dadanya bergemuruh di bawah siraman air panas
Air matanya mengalir seperti arus Sanubheri
yang tak tertahankan
Kau ingat betapa dinginnya air sungai di Himalaya
Bagai tusukan duri es yang seolah akan memerangkap isi kulitmu
Yang hanya manusia
Namun tusukan di dada
seperti kecupan yang tak kunjung reda
Di antara musim yang berdatangan
Sebagaimana tangisanmu
yang mencairkan segala kebekuan
di puncak-puncak gunung salju
Dan di sela mentari pagi
Ia selalu membangunkanmu
Untuk selalu melihat ke arah cahaya