Jika kita mendamba sesuatu yang begitu gelap
Seumpama perasaan, hatiku sepekat bau-bau memori yang melekat
Seperti sisa percikan cat yang bertahan dengan waktu
Di pintu-pintu setua mata nenek dari nenekmu
Umur dari memori adalah kesinambungan
Keningku menghadap tanah Jawa
di antara batu-batu stupa
Setua para nenek moyangku
yang bukan hanya pelaut namun juga orang-orang yang mencipta
Bangunan-bangunan yang mengincar keabadian
yang berkali-kali coba dihancurkan oleh anak-anaknya yang tidak mengerti
Kutukan naik dan turunnya peradaban
Betapa perubahan adalah nilai-nilai yang sementara
Akhir-akhir ini aku tidak paham
Mengapa manusia meledakkan anak-anaknya sendiri
Ketika seorang ibu harimau yang kelaparan tak akan tega memakan anaknya sendiri
Manusia selalu adalah mahkluk dengan potensi yang mengerikan
Aku menengok ke atas
Pada purnama di atas kepala
Dan melantunkan doa-doa yang sudah terlalu tua
Kesedihan dan melakoli yang sudah luntur dalam udara