Aku merasakan segala dalam diriku terasa hujan
Penuh akan air
Sesak akan udara
Di laut yang menjadi tubuhku
Aku megap-megap
Kedua tanganku mencoba meraih sesuatu untuk berpegangan
Agar tidak tenggelam dalam kesenyapan yang tanpa suara
Di dalam gelap,
Aku melihat guruku menyalakan agni
Di kuburan-kuburan yang nun jauh di sana
Di gua-gua yang sesunyi dasar laut
Aku mendengar sekian lantunan doa
Dalam riuhnya busa ombak
Tanganku meraih sesuatu
Berpegangan pada sulur-sulur rambut Ibu
Sepasang ular emas mengendarai cuping telingaku
Tidak ada yang membisikku
Ketika aku mengambil buah kuldi yang kesekian
Dalam lingkaran kehidupan yang ini
Pintu segala yang gelap itu sudah terbuka
Arus perpindahan semua cahaya sudah terlihat
Betapa tipisnya segala sesuatu
Semua dupa sudah dinyalakan
Butir-butir beras sudah diterbangkan
Sepasang naga tengah kawin di langit tanahku
Semua leluhurku menungguku memulai upacara
Di hutan yang penuh air hidup
Dalam tenggelam
Aku meraih sesuatu
Belku, pisau kartikaku dan memulai berdoa
Yang penuh dengan bunga
Memotong semua klesha