:i kadek dedy sumantra yasa
sepertinya kita telah berjalan
sekian kilometer ke depan
terkadang secepat cahaya
terkadang selambat seekor siput
namun kita telah memutuskannya
di suatu sore menjelang malam
di bawah sebuah ringin
hingga menempuh laut
dan jalan-jalan yang melesat
tersimpan dalam memori
yang tak lagi rapuh
aku ingat pernah melihatmu
dulu,
entah dimana
di waktu yang entah
di mimpi yang tak mengenal waktu
namun aku mengingatmu,
selalu
dalam suatu kedalaman
yang aku sendiri
tersadar di momen-momen yang tak terlupakan
sehingga saat ini
tubuh kita pun tengah melebur
ke dalam satu bentuk
yang selalu kita rindukan
selamanya
yang purba
hangat
dan abadi