: T.W.
Di pegunungan adalah tempat aku dilahirkan
Di pantai adalah tempat dirimu dilahirkan
Namun pada laut aku selalu menuju
Inginku berpulang pada gunung
Namun tempat di dadamu
Adalah misteri
Lekuk lenganmu adalah keterbukaan
Dan peganganmu kini
Mungkin sekuat pijakanku pada bumi
Aku merindukan genggamanmu
Yang tak lagi menjadi milikku
Dan tidak pernah menjadi milikku
Selain itu adalah milikmu sendiri
Bak pasir yang tak terpegang
Itulah caraku mencintaimu
Bak air yang mengalir
Seluas lautlah cintaku padamu
Namun mungkin inilah titik dimana
Sepenuhnya aku akan melepasmu
Karena tak pernah benar-benar
Kita berdua kehilangan segala sesuatu
Sesungguhnya
Apakah sekian tangisan tahun lalu
Yang mewarnai sekian gunung
Angkasa
Menjadikan pundak kita berdua semakin berat
dan kita berdua memutuskan untuk saling meninggalkan
Rasa berat itu
Pada tanah tempat kita semestinya berpijak bersama
Aku membasuh diriku pada laut
Berkali-kali setelahnya
Berkaca pada aliran sungai
Di Elo Progo
Di Sanamberi
Hanya untuk mengingat segala cara mencintaimu
Dan juga yang lain
Karena cara kita saling mencintai
Adalah sekian cara semesta
Mencintai segala
Dan kita bukanlah milik yang lain
Selain diri kita masing-masing
Dan dalam kedirian kitalah
Kita menyatu
Selalu
Seperti hal lainnya di dunia ini
Dualitas yang memisah
Namun satu
Jakarta, 8 Juli 2014