: kau yang pergi ke kutaraja
ini adalah dua puluh empat jam tanpamu. kau, salah satu dari sekian orang yang pergi ke kutaraja. kemarin siang aku meninggalkan punggungmu dengan nanar, dengan sebuah pelukan yang tidak bisa kuraih. aku masih amat cemas. ini seperti perpisahan untuk peperangan dan begitu mendadak, seperti seseorang menyeretmu di tengah malam dari sisiku dan menghilang begitu saja.
aku mulai bekerja tanpamu, menjadi sibuk untuk alasan tersebut. dan aku masih tidak bisa berkonsentrasi, padahal aku seharusnya mengerjakan dua laporan untuk nanti malam. bahkan semalam aku mencoba membaca komik tanpa merindukanmu. itu semua adalah kegagalan. dan aku mengutuk jaringan seluler tiap detik mereka mengirimkan smsku padamu dengan terlambat.
di antara semua keramaian dan kesepianku aku selalu dengan tidak sengaja mencari segala hal yang mengingatkanku padamu, dan ini hanya baru dua puluh empat jam dari setidaknya dua puluh hari tanpamu. dan aku menunggumu atas janjimu untuk kembali padaku dengan selamat.