Ini sudah bukan sesuatu yang membuat lututmu melemas. Tapi lebih mengenai segala-galanya yang sulit terkatakan. Segala yang serba salah. Di relung-relung kota ini. Cinta menjadi sekaku percakapan di sebuah taksi. Bersalaman tangan menjadi beribu arti.
Aku seolah tak menangkapmu disini. Suaramu menghilang ke latar belakang sebuah restoran. Dan hanya dirimulah yang kulihat terduduk disana. Aku tak paham mengapa aku berada disini setelah satu botol anggur habis di bar sebelah. Aku tak tahu mengapa aku memelukmu dan tak mau mengatakan apa-apa.
Apakah kita bahkan harus berbicara?
Kadang aku ingin hilang kata saja. Menemukanmu pada sebuah pagi yang tidak terlalu dingin di balik balutan kain batik. Terselip disana dan diam dalam ingatanku yang sejenak. Namun tak menghilang jua.
Aku seolah menemukanmu terbelah di kota yang lain. Dan tak ada disini.