#30harimenulis
Day 8: Wina, 15 Febuari 1979
Kenneth
Semuanya terjadi begitu cepat. Pintu yang tak jadi ditutup. Genggaman pada jari-jari mungil perempuan kecil yang membuatnya sulit tidur selama tiga bulan terakhir. Nafas-nafas. Panas. Bau anggur manis membekas pada bibir. Malam berkelebat tak terlupakan pada tubuh putih Vivian bak porselin Cina. Seakan rapuh dan mudah pecah. Tubuhnya serupa kegelapan melingkupi terangnya bulan malam itu.
Malam yang sempurna. Benua-benua jauh menyatu. Saling melengkapi dan bersatu.
Pagi jatuh. Tak ada yang salah. Tak ada juga yang kalah.
Kenneth Maruti. Dua puluh tujuh. Vivian Tanjung. Tiga puluh. Apalah artinya angka? Apalah artinya perbedaan?
Vivian, aku bersyukur karena menemukanmu. Bisiknya ketika pagi belum lagi tinggi dan mata perempuan Cina itu belum lagi terbuka.
Kenneth Maruti tahu. Ia akan mengingat pagi itu. Selama-lamanya.