jejak langkah dan ingatan
saya melihatmu di berbagai senja. dimana-mana. dalam lima belas kehidupan dan lima belas macam ingatan. saya melihatmu terkadang dalam mata anakku. dalam rasa yang berdegup ketika nafas mengisi rongga dadaku.
saya mulai melepaskan segala kecemasan dan ketakutan. ketika teka-teki itu terjawab sudah. saya akan melepaskanmu. berdamai dengan segala macam ingatan dalam segala masa.
apakah kau akan terlahir kembali? tanya sahabatku suatu sore di teras kami. kemungkinan besar, ya, ketika ruang cahaya itu hadir dan dengan lebih sadar aku pun akan hadir.
seperti anak-anak yang terlahir. seperti anakku yang harus lahir. ketika dunia masih membutuhkan kebaikan. mengingat segala kebaikan.
aku menghitung nafasku. menjalankan irama denyut nadiku, dalam cahaya yang kau ingatkan dengan kehadiranmu.
demi semua ucap syukur,
dan jejak kakiku di atas bumi yang lebih tegap
aku senantiasa berjalan dan melangkah ke depan.