#30harimenulis
Day 27: Nairobi, 28 September 2010
Kenneth
Email balasan dari Tara sampai di inboxnya. Panjang sekali. Ia sambil tak kuasa mengutipnya. Tak kuasa membacanya. Tak kuasa mengingat. Tak kuasa membalas apa-apa.
Mungkin terimakasih akan menjadi sesederhana sebuah ungkapan. Perasaan menyayat yang menderanya, yang jika muncul akan diingatnya sepanjang waktu. Sampai pada hari ia mati.
Ia merasa aneh membaca email Tara. Bagaimana putri Vivian memaafkan dan mengerti semua perasaannya pada Vivian, bahkan ketika ia belum bercerita apa-apa. Sejenak ia merasa putri Vivian jugalah putrinya. Itu adalah sebuah perasaan yang aneh. Kesadaran yang membuat dirinya menghela nafas sejenak.
Kelegaan pada dirinya meruap. Ia tiba-tiba ingin berada di jalan-jalan kota Wina, hanya untuk mengingat dan mungkin tersenyum.