sekian tapa menuju matahari
:s. p.
aku melihat sosokmu yang biru
yang hijau
kulit yang kemilau
semula rasa takut menguasaiku
dan aku berlari menjauhimu
yang terus menerus mengejarku
entah mengapa di tengah-tengah aku berhenti dan mengatakan:
namaste
segalanya baik-baik saja semenjak itu
segalanya berputar dengan cepat dan aku merasa menjadi sebuah titik tengah
dalam gasing
yang selalu diam
yang selalu tegak
sosokmu yang tak pernah berasal
tak pula bernama
namun tua
bau itu tak akan pernah hilang
bau bahwa aku pernah mengenalmu di suatu masa
yang lampau
sekarang
dan mungkin selamanya ke depan
selalu ada setitik kanak yang jernih
dalam kedalaman matamu
ketenangan yang memberikan rasa penuh
sekaligus haru
apakah, guru? bila semua manusia tiadalah sempurna
namun dalam tapa
dalam yoga
jalan itu terbuka