di saigon
lelah itu membuncah
sepasang tangan halus seolah menyentuhmu
memberi hidup baru, di antara batu-batuan yang panas di punggungmu
sejak kapan bebauan membuatmu terlahir kembali
seseorang menahan bahumu dan rasanya dirimu kepingin menangis
baru kali ini rasanya diurus dan diperlakukan sebaik mungkin
seperti guci-guci rapuh yang mengingatkanmu akan ibumu
seandainya ibumu masih ada untuk bersamamu dalam perjalanan ini, terlalu banyak seandainya
terakhir di hanoi kau menangisi ibumu atas gigitan bakcang beras di pinggir jalan
di hanoi kali ini kau merenungi danau sambil makan rujak bersama sahabatmu, menenggak bir sampai tandas di bawah bendera bintang merah sang paman
rasa mulas di perutmu sudah pergi bersama burung-burung besi
langit sudah mulai merestui perjalanan, membawamu kembali ke daratan ketika cuaca buruk dan membahayakan
memang di titik inilah kau akan menemukan dirimu banyak berserah, berserah pada segala kemungkinan dan langit yang sudah membuka
kau merasa semuanya bergeser
dalam pijakan kaki menghadap teluk tonkin dan memasuki laut cina selatan, kau berteriak pada laut
menebar doa, resah dan bahagia
Saigon – Hanoi – Hoi An, November 2024
Leave a comment