Bagai sekian planet yang berputar, kita sedang berada di sebuah jalur yang tak jauh berbeda. Bahkan mengarah ke arah yang sama. Kau mengumpamakan kita bagai sebuah anak sungai yang tengah mengalir, menuju pertemuan dan perpisahan hingga kemudian sama-sama bertemu di lautan. Aku mencoba mengenali nada suaramu, mencoba mengenali lagi apa yang sebenarnya sedang kau rasakan hanya dari suaramu. Aku ingin kita sama-sama mengendap kini. Mengendapkan segalanya hingga terlahir baru dan bertemu di ruang yang tak lagi sesak akan air mata.
Aku masih mengenali jejakmu di udara seperti biasanya. Bahkan sebelum bertemu lagi denganmu. Tak ada yang berubah sebenarnya. Dalam mimpiku yang sementara, lagi-lagi dirimu yang terbaca. Sesuatu yang hidup bersama-sama dalam nafasku.