:T.W.
Para dewi itu menjelma di atas tempat tidur kita. Menyampaikan sekian pesan dalam suaranya yang paling bening. Kepala kita sejenak sejernih hati yang membulat penuh. Kau yang separuh matahari dan aku yang separuh bulan. Betapa heningnya malam dan kata-kata bertaburan selayak gemintang. Sejauh ini kita telah berjalan, hanya dalam enam minggu, sedalam samudera yang tengah berlabuh di atas pesisir yang tak lagi karang.
Di Sanur, aku menemukan jejak kita di atas pasir, tengah berjalan menuju terbitnya matahari. Gunung Agung menebarkan gaungnya pagi itu. Setegak itulah hati kita mulai pelan-pelan berdiri bersama, bergandengan selalu. Selalu. Pada setiap pagi dan pada setiap malam.
Dalam mimpimu, aku akan selalu menjagamu dan dalam hidupku, kau kini selalu menjagaku.