katakanlah aku mulai gila. akanmu. seakan segalanya tak pernah habis-habis. seakan waktu di dunia tidak pernah lagi cukup. tak pernah aku mencintaimu seperti ini. bahkan pada malam-malam yang paling laknat sekalipun yang mana dulu aku tak pernah bertahan untukmu.
aku tak mengerti lagi, jika mencintaimu bisa segila ini. bahwa menginginkanmu bisa sebesar ini. melebihi masa-masa dimana segalanya tidak lagi rumit. segala yang tampak saat ini menjadi sesederhana mencintaimu dengan segala kesungguhan yang tersisa padaku. yang tak pernah aku jatuh sebelumnya.
jejakmu ternyata tak pernah pergi dengan benar-benar dariku. bahwa arah yang menggerakkan hatiku ternyata memang selalu dan selalu menuju padamu. ratusan prosa dan sekian puisi sudah terbuang sebelumnya. tak lagi kerak-kerak di masa lalu membuatku goyah, hanya satu yang mulai kupegang teguh: bahwa seutuhnya aku adalah milikmu.