pada para lelaki yang terbunuh

papaku dibunuh

siang ini, kata-kata itu bergema
dan kami para perempuan yang menangisi kepergian para ayahanda kami
orang-orang yang dibunuh sebelum kami
baik yang perlahan maupun yang pasti

penuh amarah
semua itu meluap
dimana letak amarah di dada ini
membuncah dadaku
yang tak lagi bersedih

apakah para ayahanda pergi meninggalkan kami
wahai, para lelaki
yang selalu memiliki alasan untuk pergi
dan tetap dihormati

kugugat malaikat maut yang lewat di depan pintuku

aku berdiri
sambil mengendong anakku
mengugat sejarah yang terengut
dari generasi kami
dan generasi setelah kami

aku ingin kebenaran
aku ingin kebenaran

dari orang-orang yang telah pergi
tanpa penjelasan
atau sempat menjelaskan

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s