:sekian perjalanan
setelah beberapa puncak terlewati
hutan demi hutan
pantai demi pantai
sawah dan jalan-jalan
di hadapan sekian kuil-kuil,
pura-pura
dan patung-patung
ziarah yang sunyi
di antara koak burung gagak
dan ombak yang masih begemuruh
dalam dada
begitu banyak tangga
masih mengalir
ke dalam diri
untuk terus berjalan
menanjak
ada seekor anjing hitam menemani
hembusan nafas yang nyaris gugur
berkali-kali
untuk masih terus berjalan
walau seluruh tubuh sudah beku
dengan segenap rasa
dan kata-kata
aku tak lagi membawa apa-apa
tak lagi untuk meraih apa-apa
di perjalanan inilah
diriku berada
om mane padme hum
enaknya bisa jalanjalan jauh 🙂 terimakasih atas cerita perjalanannya :)salam kenal!
Kau tahu aku bukan malaikat, karena aku tidak mayaaku manusia yang mencari…Tiba2 seenaknya mereka datang mengatakan, “kau iblis…””tidak… aku bukan iblis”, tandaskumereka angkuh mengatakannya padaku…aku hanya mencarimu, “ya tuhan kau ada dimana”mereka yang mengatakan padaku bahwa aku tak mengenalmuaku mencarimu….katanya mencari itu dibebaskan, tapi mereka katakan aku atheis
simungil:sami-sami:)phadli:pencarian terkadang tidak memiliki nama. deskripsi kadang tidak diperlukan atas suatu bentuk yang tidak dapat kita jelaskan dengan kata-kata apalagi definisi. seperti suatu usaha yang sia-sia. aku hanya nyaman dengan tetap berjalan tanpa kebutuhan akan definisi akan apa yang kulakukan.