: batavia, kota yang penuh dosa
ketika rasi-rasi gagal memetakan sebuah peristiwa, aku terbangun dalam malam yang kesekian, penuh peluh yang gusar mencari sesuatu di tengah-tengah udara yang masih menunjukkan dua puluh derajat celcius. seperti semua lingkaran dalam genggamanku dan peta-peta dalam punggungku, tanganku dan semua permukaan kulit tubuhku. peta-peta yang tidak terjelaskan dan seolah-olah hendak memunculkan rajah hitam kelam juga penuh.
ini hari kedua setelah kutinggalkan batavia. dalam suasana merah dan hitam, aku menemukan sosok laki-laki yang tetap mengguncang. menaruh suasana dalam sebotol vodka yang kubawa. semuanya tetap saja tidak menjelaskan apa-apa dan meninggalkan suasana yang menoreh segala rasa di dalam dada.
pada lima jam berikutnya, terlepas dari waktu dan peristiwa. rasi-rasi tetap aja gagal memetakan apa-apa.