suara deringan yang terhenti pada hitungan ketiga belas menyentakmu sedemikian rupa. menyadarkanmu akan ribuan kesedihan yang terpendam selama ini. orang-orang menjadi lenggang dan tiada yang terjaga. begitulah adanya ketika rasa sepi datang menyergap dengan tiba-tiba. mereka masih menyisakanmu sebotol vodka, tetapi kau menyerah pada tegukan yang ketiga. tiba-tiba langit malam berubah menjadi merah jambu dan saat itu kau masih tidak mengerti apa yang tengah terjadi. setelah nyaris tujuh ratus hari kau bersamanya, kau ingin pergi walau tidak mengerti mengapa dan harus. untuk pertama kali, kau menangisi bukan untuk orang-orang yang pergi, tetapi untuk yang datang, bermalam-malam yang lalu dan hanya dia laki-laki ketigabelas yang berdiri di depan pintumu.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s