merekam kematian pada kertas putih bukanlah dosa di tanganmu, juga bukan karena tinju yang mengalir ke arah rahangmu kawanku sayang, juga bukan karena seorang perempuan kau menjadi penuh dengan amarah dan angkara. karena kau adalah seorang rahwana yang mencintai sita dengan gila, dengan murka, dengan darah dan hati yang tetap saja suci penuh luka doa. maka, ada saatnya kau tidur dipangkuanku, tertidur terlelap menenangkan suasana, esok hari kau sudah harus pergi lagi, menggelar perang, mengumbar raga melawan rama-rama sombong itu.