rumput-rumput ini sedikit lembab
setelah kita sejenak merebahkan diri
lalu kau tunjukkan keperak-perakan di langit hitam
dan bintang-bintang berjatuhan di tengah-tengah padang
di antara rumput-rumputan panjang
rumput-rumputan jalang
rumput-rumput ini sedikit lembab
setelah kita sejenak merebahkan diri
lalu kau tunjukkan keperak-perakan di langit hitam
dan bintang-bintang berjatuhan di tengah-tengah padang
di antara rumput-rumputan panjang
rumput-rumputan jalang
demi apa katamu?
tuhan?
omong kosong
yang ada hanya darah!!!
hanya mencoreng kemanusiaan
kenapa tidak bisa berkepala dingin dalam menyelesaikan masalah
sungguh kekanak-kanakan
cih!
kata-kata pun tak kuasa menampungnya
delapan belas bulan lalu sudah
dan aku masih disini
matamu masih terekam
begitu lekatnya
sekali-kali kita perlu melihat ke belakang…
aku masih ingin berjalan di sampingmu
atau sekedar duduk di sisimu
bersinggung dengan bahumu
dan bernafaskan asap-asap rokok yang berterbangan
aku kecanduan
aku iri
aku juga ingin dibakar dan dihisap habis olehmu
biar cuma jadi abu
dunia ini dunia yang sudah tua…
apakah kita tak lebih dari sysiphus?
berdialog dengannya di dalam sepi
darahku semakin mengelegak
mari, terus hujamkan semua yang kau punya
kita berdialog lagi
malam ini bulan bersinar terlalu terang
nyaris menumpahkan tangisannya di danau-danau